I was not born as an Angel, but wait..
.......... .................................... “Dear my beloved, my own self. We were not born as an angel, but at least we did our best” batinku menghibur diri. Dari hari sedih, kata-kata buruk, tatapan kecewa orang lain, dan pikiran jahat tentang kesalahan masa lalu atau kebencian. Orang lain meremehkan, aku diam. Yang lainnya berujar pesimis berkata aku tak akan bisa, tak kuambil hati. Perasaan mana yang tak terluka, tapi sembuh atau semakin parah adalah pilihan. Kadang aku cuma berempati terhadap orang-orang yang marah padaku, yang teriak marah, tak suka, menilai sesuatu tanpa melihat proses. Kubayangkan saat level emosiku di zona negative (marah, sedih, takut) dan benar-benar ingin menumpahkannya. Aku pun juga teriak, meluap-luap, berucap seperti tak terkontrol. Namun perlahan berubah, aku tersadar dan menyesali; sepertinya aku tak perlu demikian. Lalu nanti akan ada saat kurenungkan apa yang harus kubenahi. Satu-satunya yang bisa kukendalikan, cuma diriku sendiri....